Apa Itu Osteoporosis
Osteoporosis adalah tantangan kesehatan global yang membutuhkan perhatian serius. Dengan pendekatan pencegahan, perawatan yang tepat, dan dukungan keluarga serta masyarakat, dampak penyakit ini dapat diminimalkan. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan tulang adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Osteoporosis adalah kondisi yang kompleks namun dapat dikelola dengan baik jika pendekatan pencegahan dan pengobatan dilakukan secara holistik. Masyarakat, keluarga, dan institusi kesehatan memiliki peran penting dalam memastikan penderita osteoporosis tetap memiliki kualitas hidup yang baik. Dengan gaya hidup sehat dan perhatian yang tepat terhadap kesehatan tulang, risiko osteoporosis dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan yang lebih produktif dan bermakna.
Osteoporosis adalah kondisi yang dapat dicegah dan dikelola jika terdeteksi lebih awal. Dengan menjaga gaya hidup sehat, mengonsumsi nutrisi yang tepat, dan rutin memeriksakan kesehatan tulang, risiko osteoporosis dapat diminimalkan. Jika Anda memiliki faktor risiko atau mengalami gejala osteoporosis, konsultasikan dengan dokter terbaik Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Osteoporosis bukan hanya masalah medis, tetapi juga sosial yang membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Dengan pendidikan, dukungan, dan tindakan kolektif, dampak osteoporosis dapat dikurangi secara signifikan. Jadikan kesehatan tulang sebagai prioritas hari ini agar masa depan Anda bebas dari risiko osteoporosis.
Dengan meningkatkan kesadaran tentang osteoporosis, kita dapat membantu mencegah dampak serius yang ditimbulkannya, seperti patah tulang dan penurunan kualitas hidup.
Mulailah merawat tulang Anda hari ini! Jika Anda memiliki risiko osteoporosis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan tulang.
Rapuh tulang atau osteoporosis merupakan kelainan metabolik tulang berupa kehilangan massa dan kerusakan pada jaringan tulang. Kata osteoporosis diambil dari 2 kata yaitu osteo yang artinya tulang dan porosis yang artinya rapuh atau keropos. Penyakit alzheimer dan penyakit rapuh tulang merupakan dua penyakit yang sangat sering dialami pada wanita tua, titik kerapuhan tulang biasanya pada tulang belakang, tulang paha dan pergelangan tangan.
Osteoporosis : Penyakit Tulang yang Sering Tak Disadari
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah akibat berkurangnya kepadatan dan kualitas tulang. Penyakit ini sering disebut sebagai “penyakit tulang keropos” dan merupakan masalah kesehatan yang signifikan, terutama di kalangan orang lanjut usia dan wanita pascamenopause.
Penyebab Osteoporosis
Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak mampu mengimbangi hilangnya jaringan tulang lama. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan osteoporosis:
Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, tubuh kehilangan lebih banyak massa tulang dibandingkan yang dibentuk, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis.
Perubahan Hormon
Penurunan hormon estrogen pada wanita pascamenopause dan testosteron pada pria dapat mempercepat hilangnya massa tulang.
Kekurangan Nutrisi
Asupan kalsium dan vitamin D yang tidak mencukupi dapat mengganggu proses pembentukan tulang yang sehat.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Kondisi Medis dan Obat-obatan
Penyakit tertentu seperti hipertiroidisme atau penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang juga berkontribusi terhadap perkembangan osteoporosis.
Gejala Osteoporosis
Osteoporosis sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala biasanya muncul setelah tulang menjadi sangat rapuh, seperti:
Nyeri punggung akibat patah tulang belakang.
Penurunan tinggi badan seiring waktu.
Postur tubuh bungkuk.
Tulang mudah patah meskipun hanya terkena benturan ringan.
Diagnosis Osteoporosis
Osteoporosis dapat didiagnosis melalui tes kepadatan mineral tulang menggunakan teknologi DXA (dual-energy X-ray absorptiometry). Tes ini mengukur kepadatan tulang di area seperti tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan.
Pencegahan Osteoporosis
Pencegahan osteoporosis dapat dimulai sejak dini dengan melakukan langkah-langkah berikut:
Konsumsi Nutrisi yang Tepat
Pastikan asupan kalsium dan vitamin D mencukupi. Sumber kalsium meliputi susu, keju, yogurt, serta sayuran hijau. Vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari dan suplemen.
Olahraga Secara Rutin
Aktivitas seperti jalan kaki, jogging, atau latihan beban membantu memperkuat tulang dan otot.
Hindari Kebiasaan Buruk
Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan tulang.
Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Jika Anda memiliki faktor risiko, diskusikan dengan dokter tentang pemeriksaan dini untuk osteoporosis.
Pengobatan Osteoporosis
Pengobatan osteoporosis bertujuan untuk mencegah patah tulang lebih lanjut dan memperlambat hilangnya massa tulang. Pengobatan meliputi:
Obat-obatan
Obat seperti bifosfonat, denosumab, atau hormon terapi dapat membantu mengurangi kehilangan tulang dan meningkatkan kepadatan tulang.
Terapi Nutrisi
Suplemen kalsium dan vitamin D sering direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Rehabilitasi dan Fisioterapi
Latihan fisik yang dipandu oleh fisioterapis dapat meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot, sehingga mengurangi risiko jatuh.
Menghadapi Osteoporosis Secara Komprehensif
Osteoporosis bukan hanya masalah individu tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang besar. Di tingkat individu, patah tulang akibat osteoporosis dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk hidup mandiri dan meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk kematian akibat cedera. Di sisi lain, biaya perawatan osteoporosis, termasuk rawat inap, rehabilitasi, dan kehilangan produktivitas, menjadi beban signifikan bagi sistem kesehatan.
Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Mengatasi Osteoporosis
Dukungan Keluarga
Keluarga memiliki peran penting dalam membantu anggota yang mengalami osteoporosis. Memberikan dukungan moral, membantu dalam aktivitas sehari-hari, dan memastikan mereka mematuhi pengobatan adalah langkah krusial.
Edukasi Masyarakat
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang osteoporosis melalui kampanye kesehatan dapat mendorong langkah pencegahan yang lebih baik, termasuk pola makan sehat, olahraga, dan pemeriksaan dini.
Fasilitas Kesehatan
Pemerintah dan institusi kesehatan perlu menyediakan akses yang lebih luas terhadap pemeriksaan kepadatan tulang, suplemen kalsium dan vitamin D yang terjangkau, serta pengobatan osteoporosis.
Mengelola Risiko Jatuh
Patah tulang akibat osteoporosis sering kali disebabkan oleh jatuh, terutama di kalangan lansia. Beberapa langkah penting untuk mengurangi risiko jatuh meliputi:
Mengatur Lingkungan Rumah: Pastikan rumah bebas dari bahaya seperti kabel yang berserakan, karpet licin, atau penerangan yang kurang memadai.
Menggunakan Alat Bantu: Tongkat atau alat bantu jalan dapat memberikan stabilitas tambahan.
Latihan Keseimbangan: Yoga atau Tai Chi membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Peran Teknologi dalam Penanganan Osteoporosis
Kemajuan teknologi turut mendukung penanganan osteoporosis, antara lain:
Aplikasi Pemantauan Kesehatan
Aplikasi digital memungkinkan pasien untuk memantau asupan nutrisi, jadwal obat, dan rutinitas olahraga.
Telemedicine
Konsultasi medis jarak jauh memberikan kemudahan bagi pasien yang sulit mengakses layanan kesehatan.
Osteoporosis pada Pria dan Anak-Anak
Meski lebih sering terjadi pada wanita, osteoporosis juga dapat menyerang pria, terutama mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat atau penyakit penyerta. Pada anak-anak, kondisi ini biasanya berkaitan dengan kelainan genetik atau kekurangan nutrisi kronis. Oleh karena itu, penting untuk memastikan nutrisi optimal sejak masa kanak-kanak.
Harapan di Masa Depan
Dengan semakin banyaknya penelitian tentang osteoporosis, terapi baru terus berkembang, termasuk obat-obatan yang lebih efektif untuk merangsang pembentukan tulang dan menghambat kerusakan tulang. Selain itu, pendekatan holistik yang menggabungkan pengobatan medis, nutrisi, olahraga, dan dukungan sosial diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita osteoporosis.
Osteoporosis dan Pentingnya Edukasi Berkelanjutan
Edukasi berkelanjutan menjadi kunci dalam mengatasi osteoporosis, baik di tingkat individu maupun komunitas. Tanpa pemahaman yang memadai, banyak orang mengabaikan pencegahan hingga terlambat menyadari dampaknya. Oleh karena itu, pendekatan berbasis edukasi harus menyasar berbagai kelompok masyarakat, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia.
Strategi Edukasi untuk Pencegahan Osteoporosis
Pendidikan di Sekolah
Mengenalkan pentingnya kesehatan tulang sejak dini, termasuk pola makan yang kaya kalsium dan aktivitas fisik, dapat membantu anak-anak membangun kebiasaan sehat sepanjang hidup mereka.
Pelatihan untuk Lansia
Lansia dapat diberi pelatihan mengenai cara menghindari risiko jatuh dan pentingnya kepatuhan pada terapi osteoporosis.
Sosialisasi di Masyarakat
Mengadakan seminar, lokakarya, atau kampanye kesehatan yang melibatkan tenaga medis untuk memberikan informasi tentang osteoporosis.
Pemanfaatan Media Digital
Konten edukasi melalui media sosial, video pendek, atau artikel di situs kesehatan dapat menjangkau lebih banyak orang, khususnya generasi muda.
Dukungan Penelitian dan Inovasi di Bidang Osteoporosis
Penelitian terus dilakukan untuk memahami lebih jauh tentang mekanisme osteoporosis dan cara terbaik untuk mengobatinya. Beberapa area yang sedang menjadi fokus penelitian meliputi:
Biomarker untuk Deteksi Dini
Penemuan biomarker spesifik dapat membantu mendeteksi osteoporosis lebih awal sebelum tulang mengalami kerusakan serius.
Terapi Sel Punca
Penelitian tentang penggunaan sel punca untuk merangsang regenerasi tulang memberikan harapan baru bagi pasien osteoporosis berat.
Pengembangan Obat Baru
Obat yang lebih aman dan efektif sedang dikembangkan untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan.
Peran Pemerintah dalam Penanganan Osteoporosis
Kebijakan Kesehatan Publik
Pemerintah dapat membuat program nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang osteoporosis, seperti hari peringatan atau pemeriksaan kepadatan tulang gratis.
Subsidisasi Obat dan Suplemen
Penyediaan obat osteoporosis dengan harga terjangkau akan membantu pasien dari berbagai lapisan ekonomi.
Peningkatan Akses ke Layanan Kesehatan
Pemerintah perlu memastikan layanan kesehatan yang memadai, khususnya di daerah pedesaan, untuk mendiagnosis dan mengelola osteoporosis.
Pesan untuk Masyarakat
Menghadapi osteoporosis memerlukan kesadaran bahwa tulang adalah bagian penting dari tubuh yang sering diabaikan hingga terlambat. Mulai sekarang, setiap orang perlu menjadikan kesehatan tulang sebagai prioritas dalam gaya hidup sehari-hari. Dengan upaya bersama, kita dapat mencegah osteoporosis dan dampak serius yang menyertainya, menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.
Mari jaga kesehatan tulang Anda mulai hari ini! Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang osteoporosis atau cara pencegahannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis terpercaya.
Peran Keluarga dalam Perawatan Osteoporosis
Perawatan osteoporosis tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga membutuhkan dukungan keluarga. Peran keluarga sangat penting dalam memastikan pasien menjaga rutinitas yang mendukung kesehatan tulang dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa cara keluarga dapat membantu:
Meningkatkan Kepatuhan terhadap Pengobatan
Banyak pasien yang sulit mematuhi pengobatan jangka panjang, terutama lansia. Keluarga dapat membantu dengan mengingatkan jadwal minum obat dan memastikan suplemen kalsium serta vitamin D selalu tersedia.
Mendorong Aktivitas Fisik
Dorong pasien untuk tetap aktif secara fisik sesuai rekomendasi dokter. Aktivitas seperti berjalan kaki bersama atau mengikuti kelas senam lansia dapat meningkatkan kepadatan tulang dan keseimbangan tubuh.
Memastikan Lingkungan Aman
Modifikasi lingkungan rumah untuk mengurangi risiko jatuh. Misalnya, memasang pegangan di kamar mandi, menghilangkan karpet licin, dan memastikan pencahayaan yang cukup di malam hari.
Memberikan Dukungan Psikologis
Pasien osteoporosis, terutama yang telah mengalami patah tulang, sering merasa cemas atau takut jatuh. Keluarga dapat memberikan dukungan emosional untuk membantu mereka kembali percaya diri dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Pentingnya Pola Hidup Seimbang
Mengelola osteoporosis tidak hanya tentang pengobatan medis, tetapi juga pola hidup yang seimbang. Berikut adalah komponen utama pola hidup yang mendukung kesehatan tulang:
Nutrisi Optimal
Kalsium: Dibutuhkan untuk membangun tulang yang kuat. Sumber utama meliputi susu, keju, yogurt, brokoli, dan kacang almond.
Vitamin D: Membantu penyerapan kalsium. Selain dari sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh dari ikan berlemak seperti salmon dan suplemen.
Protein: Meskipun penting untuk kesehatan otot dan tulang, asupan protein harus seimbang agar tidak mengurangi penyerapan kalsium.
Olahraga Teratur
Latihan beban seperti angkat beban ringan, serta latihan keseimbangan seperti yoga atau tai chi, terbukti efektif dalam menjaga kesehatan tulang.
Menghindari Kebiasaan Buruk
Merokok: Nikotin dalam rokok dapat mengganggu metabolisme tulang.
Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat mengurangi kemampuan tubuh menyerap kalsium.
Istirahat yang Cukup
Kualitas tidur yang baik mendukung regenerasi sel, termasuk sel-sel tulang.
Masa Depan Pengelolaan Osteoporosis
Penanganan osteoporosis terus berkembang seiring dengan inovasi teknologi dan ilmu pengetahuan. Beberapa tren masa depan yang menjanjikan meliputi:
Pemantauan Digital
Penggunaan perangkat wearable dan aplikasi kesehatan untuk memantau kepadatan tulang, pola makan, dan aktivitas fisik secara real-time.
Pengobatan yang Dipersonalisasi
Dengan kemajuan genetika, pengobatan osteoporosis dapat disesuaikan dengan profil genetik individu, meningkatkan efektivitas terapi.
Terapi Regeneratif
Teknologi berbasis sel punca dan biomaterial sedang diteliti untuk membantu regenerasi jaringan tulang yang rusak.
Intervensi Biomekanik
Pengembangan alat bantu seperti eksoskeleton untuk mendukung mobilitas lansia sekaligus mengurangi risiko jatuh.
Membangun Kesadaran Kolektif tentang Osteoporosis
Kesadaran masyarakat tentang osteoporosis sering kali masih rendah, terutama di negara berkembang. Padahal, langkah pencegahan yang dilakukan sejak dini dapat mencegah beban fisik dan ekonomi yang diakibatkan oleh penyakit ini. Berikut adalah beberapa strategi untuk membangun kesadaran kolektif:
1. Kampanye Kesehatan Nasional
Pemerintah dapat meluncurkan kampanye kesehatan yang fokus pada pencegahan osteoporosis. Beberapa program yang efektif meliputi:
Hari Kesadaran Osteoporosis: Memanfaatkan hari peringatan untuk mengadakan pemeriksaan gratis, seminar kesehatan, dan pembagian informasi melalui media.
Iklan Layanan Masyarakat: Menggunakan televisi, radio, dan media sosial untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang.
2. Kerja Sama dengan Sektor Swasta dan LSM
Perusahaan susu, farmasi, dan organisasi non-pemerintah (LSM) dapat bermitra untuk menyediakan suplemen nutrisi, mendukung penelitian, dan menyelenggarakan program edukasi masyarakat.
3. Pendidikan Kesehatan di Komunitas Lokal
Melibatkan tenaga medis lokal untuk memberikan edukasi tentang osteoporosis kepada masyarakat di puskesmas, tempat ibadah, atau pusat kegiatan masyarakat.
4. Penguatan Peran Media Sosial
Media sosial dapat digunakan sebagai platform untuk berbagi informasi tentang gaya hidup sehat, kisah inspiratif pasien osteoporosis, dan tips pencegahan.
Menjadikan Osteoporosis Prioritas Kesehatan Global
Organisasi kesehatan dunia seperti WHO telah menyoroti osteoporosis sebagai masalah kesehatan global. Hal ini karena prevalensinya yang tinggi dan dampaknya terhadap kualitas hidup. Negara-negara dengan populasi lanjut usia yang besar, seperti Jepang dan negara-negara Eropa, telah mengambil langkah proaktif melalui:
Peningkatan Anggaran Penelitian: Mendanai riset tentang osteoporosis dan terapi baru.
Program Pemeriksaan Massal: Memberikan akses gratis atau bersubsidi untuk tes kepadatan tulang bagi kelompok berisiko tinggi.
Pengembangan Protokol Pengobatan Internasional: Menciptakan pedoman perawatan yang seragam untuk memastikan pengobatan yang efektif di seluruh dunia.
Menginspirasi Aksi Melalui Edukasi
Kesadaran kolektif juga dapat ditingkatkan dengan melibatkan tokoh masyarakat, selebriti, atau influencer untuk berbicara tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang. Dengan menjadikan osteoporosis sebagai topik yang relevan dan menarik, masyarakat akan lebih terdorong untuk mengambil tindakan.
Peran Generasi Muda
Meski osteoporosis sering dikaitkan dengan usia tua, generasi muda memiliki peran besar dalam mencegah penyakit ini di masa depan. Mereka dapat memulai dengan:
Mengadopsi Pola Hidup Sehat: Menjaga pola makan seimbang dan rutin berolahraga.
Mendukung Orang Tua: Membantu orang tua mereka menjaga kesehatan tulang dengan mengingatkan konsumsi nutrisi yang cukup dan olahraga ringan.
Berpartisipasi dalam Kampanye: Menggunakan kreativitas untuk menyebarkan informasi melalui media sosial atau kegiatan komunitas.
RANGKUMANÂ :
Penyakit tulang keropos merupakan penyakit karakteristik yang ditandai dengan rendahnya kekebalan tulang ( bone mass ) serta ditemuinya kelainan mikroarsitektur pada tulang akibatnya tulang menjadi rapuh sehingga meningkatnya resiko patah tulang. Wanita yang memasuki usia 40 tahun fungsi ovariumnya mulai menurun, akibatnya hormon reproduksi terutama estrogen ikut menurun. Penurunan hormon secara fisiologi dapat menyebabkan perubahan siklus haid dan sering terjadi keluhan lain pada organ yang membutuhkan hormon estrogen. Penurunan estrogen secara hormonal akan diikuti dengan berkurangnya jaringan tulang dan jika pembentukan jaringan tulang tidak seirama dengan pengurangan massa tulang maka osteoporosis adalah konsekuensinya.
Tulang keropos atau osteoporosis bagi orang yang lanjut usia atau lansia ibarat tamu yang tak diundang. Bila remaja atau anak – anak yang mengalami patah tulang ( fraktur ) itu biasa dan umumnya relatif mudah diobati, lain halnya jika kejadian itu menimpa lansia. Para lansia di samping rentan padah masalah patah tulang, untuk menyambungkan kembalipun lebih sulit. Sudah tak terbilang berapa berapa banyak lansia terutama wanita, menghadapi kenyataan menjadi lumpuh atau harus mengalami nyeri berkepanjangan karena didera masalah tulang keropos.
Apa yang menjadi pemicu masalah tulang keropos?
Secara garis besarnya penyebab masalah tulang keropos adalah :
1. Ketidakseimbangan Hormon
2. Kurangnya kadar Kalsium
3. Aktifitas fisik yang rendah
4. Kebiasaan merokok.
Meskipun faktor pemicu osteoporosis itu banyak, namun yang pasti bahwa ketidak seimbangan antara pembentukan sel tulang baru dengan penghancuran sel tulang lama. Secara berkala semua sel tersebut mengalami pergantian. Namun dalam hal ini tulang lama lebih dulu hancur sebelum tulang baru terbentuk sempurna. Kejadian tersebut umumnya berlangsung setelah terlewatinya puncak pembentukan massa tulang yaitu di atas usia 35 tahun.
Kekuatan tulang banyak ditentukan oleh asupan gizi, suplemen seperti produk K-Link, banyaknya porsi aktifitas maupun latihan fisik terutama pada masa puncak pembentukan massa tulang yaitu usia 25 – 35 tahun. Semakin besar massa tulang maka semakin kecil potensi mengalami masalah tulang keropos atau masalah osteoporosis.
Masalah osteoporosis yang berhubungan dengan kehilangan jaringan tulang akibat penurunan estrogen secara fisiologi akan menyababkan wanita kehilangan massa tulang 2 – 3 % per tahun pada masa pre menopause dan itu bisa terus – menerus berlangsung hingga 10 tahun menuju pasca menopause. Terjadinya osteoporosis erat hubungannya dengan ganguan metabolisme kalsium, dimana pada penderita osteoporosis terjadi gangguan penyerapan kalsium, dan yang mempunyai peranan menyerap kalsium adalah calsitriol ( Vitamin D3 aktif ). Besarnya penyer apan kalsuim ditentukan oleh vitamin D, dan hal ini sangat penting dalam meningkatkan densitas tulang.
Lalu bagaimana penanganan dan pencegahan terkait masalah tulang keropos ini ?
Dengan cara memberikan diet tinggi kalsium pada masa anak – anak dan remaja diharapkan dapat mencegah timbulnya masalah osteoporosis di masa tuanya kelak.
Deteksi dini osteoporosis sangatlah penting, mengingat bahwa terkadang osteoporosis dijuluki dengan ” pencuri tulang ” , sebab penderita osteoporosis tidak menyadari terjadinya penurunan kualitas tulang dan hanya diketahui pada saat patah tulang.
Secara klinis osteorosis dapat diperkirakan jika terjadi pertambahan kyphosis ( tulang belakang melengkung ), berkurangnya tinggi badan, rasa nyeri pada punggung. Untuk deteksi dapat juga dilakukan foto rontgen polos dan pengukuran densitas tulang. Pemeriksaan densitas tulang memilki densitivitas yang baik, sekaligus presisi dan akurasi yang tinggi.
Pemberian suplemen pengganti hormonal plus kalsium plus kalsitriol lebih cepat menghilangkan keluhan – keluhan nyeri pada tulang punggung, pergelangan tangan dan kaki serta perbaikan kalsium serum pada osteoporosis pasca menopause.
Untuk menambah massa tulang, diperlukan asupan kalsium, fosfor, dan vitamin D yang cukup sejak usia muda. Keseimbangan kalsium di dalam tubuh juga dipengaruhi oleh hormon paratiroid dan kalsitonin dan ketersediaan protein di dalam tubuh.
Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) berkeyakinan osteoporosis merupakan penyakit akibat gaya hidup yang salah. Untuk mencegah dan mengobati masalah tulang keropos WHO menghimbau agar diterapkan gaya hidup yang benar seperti rajin berolah raga dan memakan makan bergizi dan seimbang serta meminum minuman yang kaya kalsium seperti susu.
Tapi harus diingat, olah raga harus sesuai porsi, jangan berlebihan apalagi dipaksakan, demikian juga soal makanan, selain bergizi dan seimbang makanan juga harus bervariasi agar mudah diserap oleh tubuh, agar makanan yang masuk tidak terbuang percuma.
Untuk memperbaiki masalah kalsium di dalam tubuh, asupan suplemen kalsium organik sangat diperlukan, seperti produk K-Link ” K-Seaweed Calsium ” yang merupakan suplemen yang mengandung komposisi rumput laut dan serbuk kacang kedelai yang merupakan sumber alami yang tinggi kadar kalsium, K- Seaweed Calsium merupakan perpaduan unik kalsium organik, kolagen laut, multi vitamin dan multi mineral.
Spesifikasi :
– 1 box berisi 15 sachet
– Dosis minum 1 – 2 sachet per hari
– Harga Rp. 395.000,- / box
– BPOM ML 849901001783
Produk K- link lainnya yang dapat membantu mengatasi tulang keropos antara lain :
K-link Kino Takara : Dosis awal yang digunakan sebanyak 3 – 5 dos, sedangkan dosis pemeliharaan 1 atau 2 pasang koyo K-link Kino Takara dalam seminggu ditempel di telapak kaki bagian belakang atau tumit
SOD Rooibos Tea, 1 sachet untuk satu setengah liter air dihabiskan dalam waktu 24 jam, sangat membantu untuk memperkuat tulang
K-AyuArtis : Dosis 2 kapsul 2 atau 3 kali sehari. berguna untuk mengurangi masalah pada persendian dan mengurangi peradangan yang menyebabkan nyeri pada tulang dan sendi. Dan sebaiknya dikombinasikan dengan mengkonsumsi K-AyuLite dengan dosis 2 kapsul 1 atau 2 kali setelah makan sehari
Gamat Extract : Dosis 1 – 2 sloki atau sendok makan 2 kali sehari selama mungkin. Bertujuan untuk meregenerasi sel – sel mati sehingga diharapkan sebagian akan berfungsi normal kembali.