WASPADAILAH KORNEA MATA ROBEK
Waspadailah dampak kornea mata robek karena dapat berpotensi kehilangan kemampuan untuk melihat. Kornea mata merupakan selaput tipis yang membungkus dinding bola mata bagian dalam yang terdiri dari organ saraf terpat aliran darah. Oleh karena itulah kornea mata manusia sangat sensitif dan mudah robek karena kornea mata menempel hanya pada ujung saraf sensorik saja, apabila kornea mata mendapat tekanan atau tersenggol saja mata akan meregang hingga kita berkunang-kunang ungkap dr. Biman Taim, Dokter yang juga Kepala Sub Bagian retina mata RSCM ini pun menambahkan: Kalau hanya berkunang-kunang berarti belum apa – apa, namun kita harus waspada bila tampak kilatan cahaya menuju satu arah karena ada kemungkinan telah robek sehingga’cairan bening yang terdapat dalam rongga mata bisa masuk dan terjadilah ablasi, yakni terlepasnya sebagian kornea dari tempatnya menempel. Bila kornea mata ini sampai robek maka sehingga berpotensi hilanglah daya penglihatan kita. Karena selaput tipis ini berfungsi sebagai alat pengiihatan, menangkap daerah lapangan pandang menentukan gelap atau terangnya terang penglihatan, dan mengenal warna serta bentuk. Sebab – sebab terjadi robeknya kornea pada umumnya adalah karena retina itu sendiri sudah lemah karena faktor kecelakaan yang mengenai tepat di titik mata atau bisa juga lemah karena kurangnya asupan gizi untuk kesehatan bagian mata. Penyebab inilah yang biasanya tak disadari atau mungkin terabaikan. Antara lain, benturan berat yang bisa saja terjadi ketika masa kanak-anak, tetapi baru dirasakan akibatnya setelah beranjak dewasa. Banyak pasien yang sukar menjawab apakah ia pernah terbentur. Tetapi setelah diingat – ingat barulah ia menyadari pernah terjatuh atau lainnya. Demikian pula halnya dangan infeksi pada bola mata dimana biasanya si penderita tak menyadari adanya infeksi Ini karena memang sebagian besar tidak merasa sakit. Namun. menurut dr. Hilman, yang paling banyak terjadi adalah akibat minus tinggi. Hal Ini karena pada penderita minus tinggi, bola matanya membesar sehingga lapisan bola mata ini tertarik dan menjadi semakin tipis. Oleh karena itu, penderita minus tinggi, mulai minus 6 harus lebih berhati – hati. Hendaknya jangan sampai terbentur, terpukul ataupun terjatuh bahkan menggosok – gosok mata seperti bila terkena debu. Sebaiknya dihindari karena bisa mengakibatkan robeknya retina tersebut.
Gejaia Dini gejala pertama robeknya kornea ini adalah mata kita seolah melihat kilatan cahaya searah ataupun berloncatan yang berada pada satu posisi. Setelah itu, sekitar 1-2 hari kemudian tampak ada bintik – bintik hitam seolah ada lalat lerbang di dekat mata, Hal ini dikarenakan adanya robekan baik yang memotong pembuluh darah atau tidak hingga mengakibatkan timbulnya tetesan darah dan meluasnya cairan di bawah retina yang mengakibatkan scotoma, yakni keadaan dimana penderita merasa penglihatannya terhalang. Dengan berjalannya waktu, Scotoma ini akan meluas sampai setengah pandangan dan kemudian dalam waktu singkat, bisa terjadi ablasi total.
Bila yang terlepas hanya lapisan atas, maka si penderita hanya bisa melihat dari tengah batas pandang ke bawah, demikian pula sebaliknya. “‘Sebagai contoh, bila melihat orang, yang tampak hanya pinggang ke atas atau sebaliknya, ” jelas-dr. Hilman. “Meskipun demikian penderita ablasi ini dari luar tampak biasa saja sehingga dikenal istilah buta melek.
Pengobatan
Pada dasarnya, cara pengobatan robeknya kornea mata adalah dengan menutup kebocoran dan mengembalikannya pada posisi semula. Cara yang biasa dipakai adalah membuat reaksi radang, dengan maksud setelah radang itu sembuh akan terjadi jaringan parut sehingga robekan pun tertutup. Pada robekan yang belum terangkat, hal ini bisa diatasi dengan sinar laser yang ditembakkan ke titik robekan. Seolah dilas. ” ucap dokter Hilman menjelaskan. Selain itu, ada juga cara pengelasan Cryo yaitu pengelasan dengan es yang mempunyai temperatur sangat tinggi dan dengan cara kerja yang tak jauh berbeda dengan laser. Namun cara Ini, oleh dr. Hilman dinilai kurang efektif. Karena setelah dilakukan tindakan pertolongan ini, si pasien harus diam dalam satu posisi agar pengelasan cryo yang menekan selaput retina ini tetap berada pada posisi yang sama. “Coba saja bayangkan bila Anda harus diam telungkup selama beberapa hari!” “Yang pasti, bila sudah terlepas maka satu – satunya jalan adalah dengan tindakan operasi yang harus segera dilaksanakan. Karena bila dibiarkan terlalu lama, elastisitas selaput itu akan hilang sehingga tak dapat menempel kembali.
Segeralah konsultasikan kepada dokter spesialis mata Anda agar bisa ditindaklanjuti langkah-langkah berikutnya demi mendapatkan kesembuhan sesuai yang diharapkan.
Pencegahannya karena satu – satunya cara untuk memulihkan retina hanyalah melalui operasi, maka hendaknya kita menghindari hal – hal yang dapat mengakibatkan robeknya kornea. Khusus bagi mereka dengan minus tinggi, hendaknya tidak menggosok mata kuat – kuat ataupun mengangkat benda yang berat.