PENGERTIAN GAJI BULANAN
Apa Itu Gaji Bulanan?
Gaji bulanan adalah kompensasi finansial yang diterima oleh seorang karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan dalam periode satu bulan. Gaji ini biasanya diberikan secara tetap pada tanggal tertentu, misalnya di awal atau akhir bulan, tergantung pada kebijakan perusahaan. Gaji bulanan merupakan salah satu bentuk penghasilan yang paling umum diterima oleh pekerja di berbagai sektor.
Komponen dalam Gaji Bulanan
Gaji bulanan umumnya terdiri dari beberapa bagian, antara lain :
Gaji Pokok
Gaji pokok adalah jumlah utama yang telah disepakati antara karyawan dan perusahaan sesuai dengan posisi atau jabatan. Besarannya biasanya diatur berdasarkan peraturan perusahaan, standar industri, atau regulasi pemerintah seperti upah minimum.Tunjangan
Tunjangan adalah tambahan dari gaji pokok yang diberikan untuk kebutuhan tertentu, seperti tunjangan makan, transportasi, kesehatan, atau keluarga.Potongan
Gaji bulanan juga sering kali dipotong untuk berbagai keperluan, seperti pajak penghasilan, iuran jaminan sosial, atau pinjaman karyawan.Bonus atau Insentif
Meskipun tidak selalu masuk dalam komponen tetap, beberapa perusahaan memberikan tambahan berupa bonus atau insentif sebagai penghargaan atas kinerja karyawan.
Keuntungan Gaji Bulanan
Kepastian Finansial
Dengan gaji yang diterima secara teratur, karyawan dapat merencanakan pengeluaran dan tabungan dengan lebih baik.Kemudahan Administrasi
Gaji bulanan memudahkan perusahaan untuk mengelola pembayaran dan mencatat laporan keuangan.Motivasi Kerja
Gaji tetap yang diberikan secara konsisten dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk bekerja dengan lebih produktif.
Tantangan dalam Gaji Bulanan
Pengelolaan Keuangan
Bagi sebagian orang, mengatur pengeluaran dengan pendapatan tetap per bulan bisa menjadi tantangan, terutama jika kebutuhan mendadak muncul.Ketergantungan pada Jadwal Pembayaran
Gaji bulanan yang hanya diberikan satu kali dalam sebulan dapat membuat karyawan kesulitan jika mereka tidak memiliki dana darurat.
Gaji bulanan adalah bentuk kompensasi yang memberikan stabilitas finansial bagi karyawan. Meskipun memiliki beberapa tantangan, pengelolaan yang baik dapat membantu karyawan mencapai kesejahteraan finansial. Di sisi lain, bagi perusahaan, sistem pembayaran gaji bulanan adalah cara yang efisien untuk memastikan karyawan tetap termotivasi dan merasa dihargai atas kontribusinya.
Berbicara soal gaji bulanan tentu tidak lepas dari pembahasan mengenai anggaran. Secara sederhana, anggaran dapat didefinisikan sebagal rencana dalam bentuk kuantitatif berupa nominal atau angka, yang mencakup penerimaan dan pengeluaran. Namun untuk anggaran pribadi, secara umum manfaatnya adalah mengendalikan pengeluaran. Untuk perorangan, umumnya penerimaan atau pemasukan berasal dari satu atau dua sumber saja, sedangkan pengeluaran sangat beragam, dan kenaikan harga kebutuhan pokok serta barang – barang penting di dalam rumah tangga harus diperhitungkan dengan bijaksana. Perbedaan yang mencolok antara anggaran perusahaan dan pribadi adalah pada penerimaan dan pendapatan. Jadi, lebih dulu ada biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membuat barang atau memberikan jasa. Dari biaya yang timbul itulah harga jual barang dibentuk untuk menghasilkan margin keuntungan tertentu. Sebaliknya, anggaran pribadi justru harus dibuat dari pendapatan dulu, baru kemudian diatur pengeluarannya selama periode tertentu, sehingga Anda tidak perlu tekor dan ngutang ke sana – sini.
Kita ambil contoh, sebut saja Arif, seorang karyawan yang memiliki penghasilan yang ia terima tiap bulan besarnya Rp 6.000.000. Setiap akhir bulan, Arif dan istrinya membuat rencana pengeluaran, yang mereka bagi menjadi lima kategori utama: pengeluaran tetap, pengeluaran variabel – prioritas, pengeluaran variabel – non prioritas, pengeluaran tidak terduga, dan dana cadangan. Yang termasuk dalam kategori pengeluaran tetap adalah biaya rutin dalam rumah tangga seperti belanja dapur, air minum, pembayaran PLN, biaya telepon, pembayaran cicilan properti, cicilan motor. Untuk cicilan rumah, Arif harus mengeluarkan Rp. 1.500.000 per bulan, air minum dan paket telepon plus internet sebesar Rp.500.000 dan belanja dapur kurang lebih sebesar Rp. 1.000.000, sehingga jumlah total pengeluaran tetapnya sebesar Rp. 3.000.000 atau sama dengan 50 persen dari penghasilan keseluruhan yang Arif terima setiap bulan.
Sisa 50 persennya dialokasikan menurut persentase, yakni 20 persen untuk pengeluaran variabel prioritas, 10 persen untuk kebutuhan variabel non prioritas, 10 persen untuk biaya tak terduga dan sisa 10 persen sebagai uang cadangan.
Yang termasuk dalam kategori pengeluaran variabel yang jumlah nominalnya sebesar Rp.1.200.000 (20 % × Rp.6.000.000) adalah biaya kesehatan keluarga, kebutuhan sekolah anak – anak, uang pegangan selama perjalanan berangkat dan pulang kerja, anggaran variabel non prioritas bergantung dari hasil pemikiran dan pertimbangan yang matang pada saat itu, anggaran belanja bulanan variabel non prioritas bisa mencakup pengeluaran kebutuhan istri, pengeluaran membeli jajanan, cemilan atau sejenisnya yang sifatnya untuk sekedar menikmati selera makanan atau minuman. Sedangkan kategori pengeluaran tidak terduga sebesar Rp 600.000 (10 % x Rp 6 juta) itu disiapkan untuk menampung biaya pesta keluarga, arisan, peralatan rumah dan reparasinya, perbaikan mobil, serta sederet keperluan lain, tergantung mana yang lebih dibutuhkan.
Dari seluruh gaji bulanan yang Arif terima, keluarga Arif mencadangkan sejumlah Rp 600.000(10 % x Rp 6 juta) sebagai uang cadangan atau bisa juga sebagai uang tabungan. Mengapa disebut cadangan? Sebab, dana ini tidak selalu disiapkan untuk tabungan saja, tapi juga dapat digunakan untuk keperluan yang sangat mendesak. Tambahan penghasilan yang diterima, misalnya berupa uang insentif, uang lembur, tunjangan hari raya dan bonus tahunan, atau bahkan bisa jadi uang hasil dari bisnis sampingan dapat digunakan untuk rencana khusus seperti tabungan “TAHAPAN” atau Tabungan Hari Depan, service dan atau perbaikan kendaraan serta rencana untuk biaya renovasi rumah.
Untuk mereka yang belum berkeluarga, sebetulnya anggaran seperti ini juga bisa diterapkan, mengingat kian banyak lajang yang sudah mencicil property seperti tanah dan atau bangunan meskipun belum berkeluarga. Kini jumlah pria dan wanita single yang telah membeli dan mendiami rumah pribadi terus bertambah. Dengan begitu, mereka juga harus memikirkan anggaran cicilan rumah, listrik, air, layaknya orang yang sudah berkeluarga.
Tentu ada anggaran yang belum perlu dikeluarkan oleh kaum lajang ini, seperti kebutuhan suami atau istri ataupun biaya perawatan tubuh, biaya menjaga agar tubuh tetap kesehatan dan sekolah anak-anak. Nah, kelebihan dana ini sebaiknya dicadangkan ke dalam tabungan sebelum berpotensi mengalami kehabisan uang karena rekreasi atau keperluan sekunder yang tidak terlalu mendesak.
Pengaturan dana seketat ini tentunya tidak berlaku mutlak sampai mengganggu fleksibilitas hidup. Lagi pula, berat ringannya menerapkan anggaran ketat sangat bergantung pada kebiasaan. Bila Anda mencoba berdisiplin sejak awal, lama kelamaan pola anggaran ketat hanya jadi semacam rutinitas dan tidak lagi terasa berat.
Ada tiga manfaat yang dapat Anda petik dari kebiasaan menerapkan anggaran pribadi. Pertama, melatih diri sendiri untuk merencanakan segala tindakan yang akan dilakukan. Bila dilakukan secara rutin dan teratur, anggaran pribadi akan membuat orang terbiasa berpikir terencana dan mempertimbangkan prioritas. Bagi seorang karyawan ataupun wiraswasta, pola berpikir terencana jelas sangat mendukung karier dan perkembangan pribadinya yang dapat menentukan bagaimana kondisi ekonomi dan keuangan seseorang di masa yang akan datang.
Kedua, mengendalikan pengeluaran, barangkali terlalu riskan melakukan pemborosan-pemborosan di tengah zaman digitalisasi yang sulit dan arus kenaikan harga kebutuhan pokok yang tidak terduga ini. Jika pengeluaran tidak dikendalikan dengan baik, penghasilan sebesar apapun yang diperoleh setiap bulan pasti tidak akan cukup.
Kadang-kadang kita mendengar orang berkata, “Saya hanya akan berani boros bila saya kelak hidup kaya”. Ucapan ini sebetulnya kontradiktif dengan sebagian besar kenyataan yang ada. Mengapa demikian? Karena orang hanya dapat menjadi kaya bila mampu mengelola keuangannya dengan baik, dengan kata lain semakin pintar seseorang melakukan penghematan maka akan semakin besar peluang seseorang menjadi kaya. Yang kedua, kalau seseorang mengaku tidak berani boros, ini arti orang tersebut bisa berhemat tapi mengapa bisa mengeluh gaji kurang?
Anda bisa memulainya dengan membuat anggaran pribadi. Dengan budget pribadi, setiap pengeluaran akan ditunjang oleh tujuan yang pasti.
Ketiga, meningkatkan semangat menabung. Pada dasarnya, setiap orang ingin memiliki cadangan uang dalam bentuk simpanan yang dapat digunakan untuk keperluan khusus ataupun keperluan di masa yang akan datang. Namun, sangat sedikit orang berpenghasilan yang mampu mengelola uangnya hingga memiliki tabungan. Untuk itulah diperlukan anggaran pribadi yang mengalokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan.
Umumnya, bila seseorang membuat perencanaan keuangannya dalam bentuk anggaran, ia tidak akan lupa mengalokasikan sebagian penghasilannya untuk ditabung. Jadi, semuanya merupakan bentuk kegiatan yang saling menunjang.
Ilustrasi di atas tentu tak dapat diikuti sepenuhnya karena latar belakang ekonomi dan sosial setiap orang berbeda – beda. Tambah lagi, setiap orang memiliki kebutuhan, kondisi keuangan, dan karakter pribadi sendiri-sendiri, ada yang punya cicilan dan ada yang tidak punya cicilan sama sekali.
Ada empat garis besar langkah – langkah yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan manfaat dari anggaran pribadi berupa gaji bulanan Anda.
Pertama, kenali dengan teliti semua kebutuhan Anda. Pada dasarnya, setiap orang punya kebutuhan yang berbeda, termasuk dalam menentukan prioritas. Misalnya, ada orang yang mendahulukan rumah dari pada mobil. Sebaliknya, ada pula yang jauh lebih mementingkan mobil pribadi dari pada memiliki rumah sendiri.
Ada orang yang lebih suka mengalokasikan sebagian besar gajinya untuk kebutuhan rumah tangga, ada pula yang menghabiskan sebagian besar gaji bulanan hanya untuk rekreasi dan gonta ganti perangkat seluler keluaran terbaru.
Kedua, perkiraan rata – rata penghasilan per bulan. Meskipun misalnya, Anda bukan seorang karyawan yang tidak memiliki penghasilan tetap, namun Anda harus dapat memperkirakan berapa jumlah nominal uang yang dapat Anda hasilkan dalam periode tertentu. Ingatlah bahwa bila penghasilan cenderung tidak tetap maka janganlah membuat anggaran yang terlalu optimistis, ini artinya lebih baik anggaran pribadi Anda sisakan untuk tabungan hari depan. Sebab apabila meleset dari semua perkiraan yang Anda buat secara optimis, besar kemungkinan Anda akan mencari pinjaman ke relationship Anda yang ada dengan situasi penghasilan periode berikutnya yang belum pasti. Itupun kalau niat untuk berhutang tercapai yang bisa Anda dapatkan dari orang-orang terdekat Anda, namun bila tidak tercapai bisa – bisa Anda mengambil pilihan dengan cara pinjaman online dengan segala resiko yang sangat besar.
Mudah – mudahan hal seperti ini tidak terjadi dalam urusan keuangan bila kita bijak mengatur gaji setiap bulannya.
Ketiga, cocokkan kebutuhan Anda dengan rata-rata penghasilan per bulan. Tidak selamanya apa yang kita butuhkan dapat ditutupi dengan penghasilan yang kita miliki. Untuk itu, pengeluaran harus dicocokkan dengan segala sumber penghasilan yang ada. Dengan kata lain, dalam anggaran itu Anda harus membuat daftar prioritas pengeluaran setiap periode, sehingga Anda tahu betul yang mana – mana saja yang mesti didahulukan.
Keempat, jangan menganggap setiap bulan Anda harus memiliki kategori pengeluaran yang sama. Dalam hal ini, kita tidak pernah dapat memastikan pengeluaran mana yang akan lebih dominan pada bulan atau periode waktu berikutnya. Karena itu, hindari kategori yang kaku, sesuaikan saja pengeluaran dan penghasilan.
Bijak dalam Mengatur Gaji Bulanan: Kunci Keuangan yang Sehat
Mengelola upah bulanan dengan bijak adalah langkah penting untuk mencapai stabilitas finansial dan mewujudkan tujuan hidup. Banyak orang sering merasa uang yang mereka peroleh cepat habis, meskipun nominalnya cukup besar. Berikut adalah beberapa cara bijak untuk mengatur upah bulanan agar kebutuhan terpenuhi dan tabungan tetap terjaga:
1. Buat Anggaran Bulanan
Langkah pertama dalam mengatur keuangan adalah membuat anggaran. Pisahkan penghasilan Anda ke dalam beberapa kategori, seperti:
Kebutuhan Pokok (50%): Belanja kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, transportasi, tagihan listrik, dan air.
Tabungan dan Investasi (20%): Sisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan dan investasi. Ini adalah bentuk persiapan untuk masa depan.
Hiburan atau Kesenangan (20%): Berikan ruang untuk menikmati hasil kerja keras Anda, seperti rekreasi, belanja, atau hobi.
Dana Darurat dan Zakat (10%): Pastikan Anda memiliki dana darurat dan menunaikan kewajiban seperti zakat atau sumbangan sosial.
2. Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan
Kebutuhan adalah hal yang wajib dipenuhi, seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Sementara itu, keinginan bersifat opsional. Bijaksanalah dalam membedakan antara keduanya agar uang Anda tidak habis untuk hal yang kurang penting.
3. Hindari Utang Konsumtif
Utang konsumtif, seperti kartu kredit untuk belanja barang yang tidak mendesak, dapat menjadi beban keuangan. Jika harus berutang, pastikan untuk kebutuhan mendesak atau produktif yang bisa memberikan manfaat di masa depan.
4. Gunakan Metode Amplop
Metode ini melibatkan pembagian uang secara fisik ke dalam amplop berdasarkan kategori anggaran. Misalnya, amplop untuk kebutuhan harian, tabungan, dan hiburan. Metode ini membantu Anda lebih disiplin dalam pengeluaran.
5. Catat Setiap Pengeluaran
Mencatat pengeluaran harian membantu Anda memahami ke mana uang Anda pergi. Ini akan memudahkan evaluasi dan memperbaiki pengelolaan keuangan di bulan berikutnya.
6. Tingkatkan Literasi Keuangan
Pelajari cara mengelola uang, investasi, dan perencanaan keuangan dari buku, seminar, atau kursus online. Pengetahuan ini akan membantu Anda mengambil keputusan finansial yang lebih bijak.
7. Evaluasi Secara Berkala
Setiap bulan, evaluasi anggaran Anda. Periksa apakah ada kategori yang perlu disesuaikan, seperti pengeluaran yang melebihi batas atau peluang untuk menambah tabungan.
8. Fokus pada Tujuan Jangka Panjang
Tetapkan tujuan finansial, seperti membeli rumah, membayar pendidikan anak, atau pensiun dini. Dengan tujuan yang jelas, Anda akan lebih termotivasi untuk mengelola upah dengan bijak.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda tidak hanya mengelola keuangan dengan lebih baik, tetapi juga membangun kebiasaan finansial yang sehat. Hal ini akan membantu Anda menghadapi situasi darurat dengan tenang dan menciptakan rasa aman dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut beberapa tambahan tips untuk menjaga keuangan tetap stabil:
9. Manfaatkan Teknologi untuk Mengelola Keuangan
Di era digital ini, banyak aplikasi pengelolaan keuangan yang dapat membantu Anda mencatat pemasukan dan pengeluaran, membuat anggaran, hingga memonitor perkembangan tabungan atau investasi. Pilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda untuk mempermudah pengelolaan uang.
10. Belajar Berhemat Tanpa Mengorbankan Kualitas Hidup
Hemat bukan berarti pelit atau menyiksa diri. Anda dapat mencari cara kreatif untuk mengurangi pengeluaran, seperti memasak di rumah daripada makan di luar, menggunakan transportasi umum, atau memanfaatkan diskon dan promo secara bijak.
11. Lindungi Diri dengan Asuransi
Asuransi adalah bentuk proteksi yang penting untuk melindungi keuangan Anda dari risiko yang tak terduga, seperti biaya kesehatan atau kerugian lainnya. Pilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
12. Selalu Tingkatkan Penghasilan
Selain mengatur pengeluaran, pikirkan cara untuk meningkatkan pendapatan. Anda bisa mencoba pekerjaan sampingan, mengembangkan keterampilan baru, atau berinvestasi pada usaha kecil. Dengan pendapatan tambahan, Anda akan memiliki fleksibilitas lebih besar dalam mengatur keuangan.
13. Hindari Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Fokus pada kemampuan dan kebutuhan Anda. Membandingkan diri dengan orang lain sering kali mendorong pengeluaran yang tidak perlu untuk “menyamai” gaya hidup mereka. Setiap orang memiliki kondisi keuangan yang berbeda, jadi tetaplah berkomitmen pada rencana Anda sendiri.
14. Bangun Kebiasaan Menabung secara Otomatis
Jika memungkinkan, atur sistem transfer otomatis ke rekening tabungan setiap kali gaji diterima. Dengan cara ini, Anda dapat menyisihkan uang tanpa perlu memikirkannya, sehingga tabungan terus bertambah.
15. Jangan Lupakan Investasi
Tabungan saja mungkin tidak cukup untuk melawan inflasi. Pelajari berbagai bentuk investasi, seperti reksa dana, saham, atau emas. Mulailah dengan investasi kecil sambil terus belajar untuk mengelola risiko dengan baik.
16. Selalu Bersyukur
Bersyukur atas apa yang dimiliki saat ini membantu Anda untuk tidak merasa selalu kekurangan. Sikap ini juga mengurangi dorongan untuk pengeluaran impulsif.
Untuk memastikan keuangan Anda tetap sehat dalam jangka panjang, berikut beberapa strategi tambahan yang bisa Anda terapkan:
17. Miliki Tujuan Keuangan yang Spesifik dan Realistis
Tetapkan tujuan finansial yang jelas, misalnya membeli rumah dalam lima tahun, membayar lunas utang, atau mempersiapkan dana pendidikan anak. Pastikan tujuan tersebut realistis dan dapat diukur, sehingga Anda bisa merancang langkah-langkah untuk mencapainya.
18. Rutin Meningkatkan Dana Darurat
Dana darurat adalah penyangga utama untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak. Idealnya, dana darurat mencakup tiga hingga enam bulan pengeluaran bulanan. Jika belum memiliki dana darurat yang memadai, jadikan ini prioritas utama.
19. Kurangi Pengeluaran dengan Meninjau Gaya Hidup
Terkadang, pengeluaran tinggi berasal dari kebiasaan kecil yang terakumulasi, seperti langganan layanan streaming yang tidak terpakai atau terlalu sering membeli kopi di luar. Tinjau kembali pengeluaran ini dan eliminasi yang tidak terlalu penting.
20. Diskusikan Keuangan dengan Keluarga
Jika Anda sudah berkeluarga, penting untuk melibatkan pasangan dalam pengelolaan keuangan. Diskusikan anggaran bersama, rencanakan pengeluaran, dan pastikan setiap anggota keluarga memahami tujuan keuangan bersama.
21. Jangan Abaikan Pengembangan Diri
Pengembangan diri, seperti mengikuti kursus atau pelatihan, adalah bentuk investasi jangka panjang yang penting. Keterampilan baru dapat membuka peluang untuk pekerjaan yang lebih baik atau usaha sampingan yang menghasilkan tambahan pendapatan.
22. Pahami Risiko dalam Investasi
Investasi menawarkan potensi keuntungan yang besar, tetapi juga memiliki risiko. Jangan tergiur oleh janji keuntungan instan. Pelajari dasar-dasar investasi, pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko Anda, dan hindari skema investasi yang mencurigakan.
23. Bangun Kebiasaan Keuangan yang Konsisten
Kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan dampak besar. Contohnya, menabung Rp 20.000 setiap hari mungkin terlihat kecil, tetapi dalam setahun Anda sudah memiliki tabungan lebih dari Rp. 7.000.000-,
24. Pantau Perkembangan Keuangan Anda
Evaluasi secara rutin bagaimana pengeluaran, tabungan, dan investasi Anda berkembang. Hal ini membantu Anda tetap berada di jalur yang benar menuju tujuan finansial yang telah direncanakan.
25. Hidup Sederhana dengan Pola Minimalis
Pola hidup minimalis, yaitu fokus pada kebutuhan utama dan mengurangi barang-barang yang tidak diperlukan, dapat membantu Anda lebih menghargai apa yang dimiliki. Selain menghemat uang, gaya hidup ini juga menciptakan ketenangan pikiran.
Memang postingan yang dibuat sehatjiwaraga.com ini bersifat asumtif, meskipun hanya sebatas perkiraan, namun artikel sehat jiwa raga ini cukup praktis untuk diterapkan, tinggal bagaimana Anda menyesuaikan dengan situasi yang sebenarnya. Dan lagi pula Anda tidak perlu terikat pada perhitungan ini.
Rangkuman :
Mulai dari Langkah Kecil
Mengelola gaji bulanan tidak harus rumit. Mulailah dari langkah-langkah kecil seperti mencatat pengeluaran atau menyisihkan sebagian kecil untuk tabungan. Seiring waktu, Anda akan terbiasa dan semakin mahir mengelola keuangan. Ingatlah bahwa keberhasilan finansial tidak hanya tentang jumlah uang yang Anda miliki, tetapi juga bagaimana cara Anda mengelolanya.
Dengan kesabaran dan kedisiplinan, Anda akan menikmati hasil dari perencanaan keuangan yang matang. Jadikan keuangan Anda alat untuk mencapai kehidupan yang seimbang, tenang, dan penuh makna.
Mengatur keuangan adalah perjalanan yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Dengan disiplin, Anda akan mampu menghadapi tantangan finansial, baik di masa kini maupun di masa depan. Ingatlah, kebijaksanaan dalam mengelola gaji bulanan adalah pondasi untuk kehidupan yang lebih baik dan bahagia.
Mengelola gaji bulanan memerlukan disiplin, konsistensi, dan pengetahuan. Dengan perencanaan yang baik, Anda dapat menikmati hidup tanpa tekanan finansial sekaligus mempersiapkan masa depan yang lebih cerah. Ingat, kunci utama adalah hidup sesuai kemampuan dan selalu bersyukur atas apa yang dimiliki.
Semoga tips di atas membantu Anda dalam mengatur keuangan dengan lebih bijak!
Salam Sehat jiwa raga !